ASWAJA CENTER UNWAHAS GELAR PELATIHAN METODOLOGI DAKWAH ASWAJA

Sebagai upaya memperkuat pondasi keislaman di kalangan mahasiswa, Aswaja Center Unwahas menggelar kegiatan metodologi dakwah aswaja beberapa hari lalu (22/3). Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menyebarkan pesan moral di masyarakat.

Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta lebih yang tercatat sebagai bagian dari Komunittas Aswaja Muda Unwahas. Forum ini dilaksanakan di ruang laboratorium Aswaja (Ruang E3.03) kampus Unwahas. Hadir dalam acara tersebut ketua aswaja center, sekretaris aswaja center, dan pembicara, Gus Ali Maksum, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unwahas.

Acara ini dihantarkan oleh saudari Fathiatun Ni’mah (Prodi PAI) dimulai dengan pembacaan Tahlil yang dipimpin oleh A. Kamaludin Husain (Prodi Hubungan Internasional). Selanjutnya acara inti dengan adanya sambutan dari Koordinator Aswaja Muda dan Ketua Aswaja Center Unwahas.

Fitriana Nur Janah, Koordinator Aswaja Muda Unwahas menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu pelaksanaan program tersebut.

“Terima kasih atas segala bantuan para pegiat dalam mempersiapkan kegiatan ini dengan baikt,“ ujarnya.

 Ma’as Shobrin juga menyampaikan kemanfaatan dari program ini dalam pengembangan keterampilan dalam berdakwah.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal awal baik dalam memberikan keterampulan dalam berdakwah agar pesan-pesan keagaaman dapat diterima dengan baik oleh Masyarakat luas.” Jelas Ma’as Shobirin.

Pada kesempatan, ini Gus Ma’sum panggilan akrab pemateri menyampaikan pentingnya melakukan dakwah dengan cara bijaksana dengan mengutip QS. An nahl ayat 125. Beliau menjelaskan ada tiga hal penting pesan yang terangkum dari surat tersebut, Pertama, untuk melakukan dakwah, seorang harus memiliki hikmah yang sepenuhnya tentang tindakan dan pengetahuan yang dilakukan. Hikmah ini akan membuat dirinya dapat menyampaikan dakwah dengan percaya diri serta tidak ragu-ragu. Kedua, perlunya pemilihan perkataan yang baik agar kesan dakwah senantiasa menyejukkan dan menghadirkan kebahagiaan bagi para pendengarnya. Ketiga, apabila terdapat perbedaan pendapat maka juga dilakukan secara baik. Selama kegiatan berlangsung, peserta sangat menikmati materi yang disampaikan. Setidaknya dari pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang tidak hanya mengerti ajaran Islam secara mendalam, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat melalui dakwah yang baik dan benar.

Penulis: Dina Lorenza (Prodi PAI)

Penyunting: Areif Prasetyo (Prodi Ilmu Politik)

Bagikan:

Tags

Related Post

Leave a Comment