Pertama aku mengenal Gus Dur, bukan karena beliau mantan presiden. Bukan karena beliau adalah cucunya pendiri organisasi masyarakat terbesar.
Aku pertama kali mengenal Gus Dur, karena beliau yang paling dekat dengan masyarakat. Bahkan, semakin lambat laun, aku semakin tercengang dengan kiprah Gus Dur. Dan baru aku sadari bahwa, dia sudah lama tiada meninggalkan kita. Tetapi yang jelas, peninggalannya dapat di contoh dan di jadikan sebagai acuan dalam hidup bermasyarakat dan beragama di Indonesia.
Aku semakin mengagumi Gus Dur bahwa, ketika aku mulai banyak mengenal beliau. Mencari banyak informasi mengenai beliau. Banyak tahu, dari kata orang-orang. Bahkan, belum lama ini Gus Baha bercerita tentang beberapa hal yang sudah Gus Dur lakukan. Tetapi banyak yang menolak. Padahal kata Gus Baha, di Al-quran sudah di jelaskan. Bahkan, nabi pernah melakukan.
Pemikiran-pemikiran kelas tinggi. Memang tidak mudah untuk diterima, karena mengingat. Itu adalah mengenai kapasitas diri juga.
Aku ingin belajar banyak hal. Sembari melakukan dengan praktek langsung. Salah satunya adalah bagaimana cara hidup yang tidak ada beban. Bagaimana cara hidup agar tidak repot.
Mengupas tentang pemikiran Gus Dur adalah sebuah hal yang keren. “Terkadang, kita tidak sependapat bukan karena kita pintar. Tapi, karena kita tidak tahu menahu.â€
Apalagi, Unwahas adalah sebuah kampus yang tidak bisa lepas dari Gus Dur. Sepatutnya, Unwahas menjadi sebuah rujukan terbesar mengenai Gus Dur. Sebagai Universitas yang terkenal akan ke Gus Duriannya. Bukan malah sebaliknya.
Pegiat Aswaja Muda
Yoga Pratama (Prodi HI Fisip Unwahas)
Leave a Comment